Mazda CX-30 (1st impressions)

Mazda ini gercep juga ya semenjak dipegang Eurokars.
Mereka sangat rajin mengeluarkan model-model terbaru di +62.

Ketika mendengar bahwa CX-30 akan diluncurkan, gua langsung gercep lihat medsos seperti mana bentuknya. And here's my 1st impressions about this SUV version of Mazda 3.







First of all, ini adalah pertama kalinya gua gak gitu hype sama Mazda Skyactiv and here's why.


Gua melihatnya seperti mobil yang tanggung, karena harganya di rentang 500 jutaan dan akan beradu dengan Toyota CH-R dan beberapa crossover. Jujur aja, gua merasa CX-3 udah lebih dari cukup. Namun, disisi positif, konsumen dimanjakan oleh pilihan yang baru dan variatif.


Depannya sama cakepnya dengan Mazda Skyactiv lainnya. Udah memakai Kodo generasi baru. Minimalis namun menggugah.
Lampu sein disini rada unik, karena terletak di bagian bawah.

Lampu depannya kece, kek Mazda Skyactiv lainnya. Dia udah ditemani berbagai teknologi seperti LED with DRL, Auto on/off, Auto levelling



Sampingnya?








Sama sekali kurang menggugah :(


Design kacanya terlalu mediocre. Kurang cocok dengan Mazda sama sekali. Lekukan ala Mazda Kodo yang terkenal sangat menggugah, terasa kurang present disini. Fendernya terasa tebal, namun setidaknya tidak begitu norak. Peleknya cakep sih at least. 18" Aluminum wheels. Pas sih dengan size mobilnya. Remnya udah keempat pakai cakram dan udah ABS, EBD, dan BA.



Belakangnya?


Lumayan.

Dua knalpotnya menggoda sih and design lampunya termasuk kece, begitu juga dengan teknologinya. Dia udah pakai LED Combination Lamp.






Kapasitas bagasinya B aja, bukan yang terluas dan pintunya belum electric. Design-nya overall minimalis namun modern. Fendernya juga pas.



Dalamnya?






Sama cakepnya dengan Mazda 3.

Minimalis namun modern. Selain itu, dia juga kaya teknologi. MZD Connect udah versi yang terbaru dengan ukuran layar 8.8".

Steering-nya ergonomis, udah tilt and telescopic. Dia juga udah ditemani berbagai tombol seperti Audio Control, Adaptive Cruise Control (karena dia udah memakai Mazda Radar Cruise Control). Speedometer udah layar, persis banget dengan Mazda 3, udah layar terutama Km/h.

Posisi mengemudinya termasuk ergonomis, ditambah lagi dia memakai kulit dan pengaturan electric & Memory Seat. Udah keyless entry tentunya. Armrest terasa nyaman dan dia adjustable dan ada laci didalamnya, beserta pembatasnya.

Build quality sama mumpuni-nya dengan Mazda Skyactiv lainnya. Mayoritas soft touch dan finishing Black Piano di sekitaran tuas transmisi dan selector head unit membuatnya semakin classy.

Sunroof juga udah tersedia untuk memberikan rasa lega.





Baris ke-2 B aja. Setidaknya bahannya sama berkualitas dengan yang didepan dan efek claustrophobic udah minimum. Gak usah berharap banyak deh sama Mazda kalau mau duduk dibelakang.


Jantungnya?






Same as Mazda 3.

2.0L Skyactiv-G 4 Cylinders. 155 PS of Power, 200 NM of Torque. 6-Speed AT Skyactiv Drive, distributed via Front Wheel Drive.

Packaging-nya as always, tidy.


Fitur-fitur lainnya:
- i-activesense
- 6 airbags
- Traction Control System & Dynamic Control System
- EPB with Autohold
- ESS
- Hill Launch Assist
- Sensor parkir depan & belakang
- Rear camera with static line
- Rear ventilation AC
- Dual-zone AC
- Auto dimming mirror


Ada 2 varian, yakni Touring & Grand Touring. Harganya ditaksir sekitaran Rp. 478.8 - 518,8 juta OTR Jabodetabek.


Overall, this is the least appealing Mazda Skyactiv car of all in Indonesia. Sorry Mazda :(


Will she able to become a memorable car when I drive it for the 1st time?


Find out in the next blog.



Thank you and drive for your life.

Komentar