Siapa sih millenials yang gak tahu Brio?
Mobil Honda yang marketingnya sangat millenials itu 😉.
Sekarang, setelah melihatnya di jalan secara sehari-hari, akhirnya gua berkesempatan untuk menjajal mobil millenial dari Honda ini for the 1st time and the 5th car I test during BCA Expofest.
Sebelum masuk jadi driver, saya sempat merasa khawatir oleh pintu nya yang terlalu enteng, terutama pintu belakang. Dari situ, gua sempat memprediksi bahwa build quality nya rada kurang di sini.
Pertama kali menyalakan mobil ini, masih old school sih.
Vibe yang gua dapat terasa B aja. Gak ada wow factor whatsoever.
Posisi mengemudinya termasuk ergonomis, dan bakalan lebih ergonomis kalau bisa telescopic steering. Gua suka sama posisi rendahnya, karena terasa sporty.
Awal-awal ngegas mobil ini, terasa agak flat, karena CVT yang digunakannya. Pakai mode S (Sport) seperti tidak ngefek sama sekali. Ibaratnya dia hanya berkoar-koar, namun minim aksi nyata. Kurangnya sense of speed yang diberikannya, membuatnya terasa kurang millenial yang terkenal energic.
Sebenarnya, kinerja transmisi ini termasuk halus, dan itu bakalan membantu konsumsi BBM yang lebih irit lagi. Karena CVT itu terkenal soft and efficient.
Chassis G-CON + ACE yang dimilikinya sempat bikin dag dig dug.
Karena dia terasa gak begitu solid dan rada melayang ketika dibawa di kecepatan cukup tinggi. Gua notice hal tersebut ketika dibawa di kecepatan diatas 40-60 km/h.
Ditambah lagi dengan jok yang gak gitu tebal dan kurang memeluk body....... ah sudahlah.
Suspension-nya termasuk rigid and agile. Emang ada sedikit body roll, namun gak bikin rese. Settingan udah dibuat lebih soft biar lebih nyaman, namun dia masih lincah seperti kawula muda. Radius putar yang dimilikinya termasuk bagus.
Steering-nya yang memakai EPS termasuk city friendly karena dia ringan, namun feedback terasa B aja.
Brakingnya sih cukup baik. Gak ada yang aneh-aneh.
Visibilitas yang dimiliki cukup baik. Baik didepan, samping atau belakang. Walaupun gua gak gitu yakin dengan posisi audio tweeters yang ada di pilar A.
Ada Eco Indicator yang notify gua kalau gua lagi Eco Driving (mengemudi hemat bahan bakar).
Overall, gua merasa masih banyak yang perlu diperbaiki Honda, yakni chassis rigidity, more millenials features, more reasonable price tag and better build quality.
My ratings:
Performance: 7/10
Handling: 7/10
Comfort: 6.7/10
Features: 6.5/10
Chassis: 6.6/10
My verdict:
Brio maybe a car designed for millenial souls. But sadly, lack of features, mediocre vibe, poor build quality, and the lack of wow factor makes it didn't feel millenial. At least, she handle the turn like the millenials.
Feel free to drop comments.
Thank you and drive for your life.
Mobil Honda yang marketingnya sangat millenials itu 😉.
Sekarang, setelah melihatnya di jalan secara sehari-hari, akhirnya gua berkesempatan untuk menjajal mobil millenial dari Honda ini for the 1st time and the 5th car I test during BCA Expofest.
Sebelum masuk jadi driver, saya sempat merasa khawatir oleh pintu nya yang terlalu enteng, terutama pintu belakang. Dari situ, gua sempat memprediksi bahwa build quality nya rada kurang di sini.
Pertama kali menyalakan mobil ini, masih old school sih.
Vibe yang gua dapat terasa B aja. Gak ada wow factor whatsoever.
Posisi mengemudinya termasuk ergonomis, dan bakalan lebih ergonomis kalau bisa telescopic steering. Gua suka sama posisi rendahnya, karena terasa sporty.
Awal-awal ngegas mobil ini, terasa agak flat, karena CVT yang digunakannya. Pakai mode S (Sport) seperti tidak ngefek sama sekali. Ibaratnya dia hanya berkoar-koar, namun minim aksi nyata. Kurangnya sense of speed yang diberikannya, membuatnya terasa kurang millenial yang terkenal energic.
Sebenarnya, kinerja transmisi ini termasuk halus, dan itu bakalan membantu konsumsi BBM yang lebih irit lagi. Karena CVT itu terkenal soft and efficient.
Chassis G-CON + ACE yang dimilikinya sempat bikin dag dig dug.
Karena dia terasa gak begitu solid dan rada melayang ketika dibawa di kecepatan cukup tinggi. Gua notice hal tersebut ketika dibawa di kecepatan diatas 40-60 km/h.
Ditambah lagi dengan jok yang gak gitu tebal dan kurang memeluk body....... ah sudahlah.
Suspension-nya termasuk rigid and agile. Emang ada sedikit body roll, namun gak bikin rese. Settingan udah dibuat lebih soft biar lebih nyaman, namun dia masih lincah seperti kawula muda. Radius putar yang dimilikinya termasuk bagus.
Steering-nya yang memakai EPS termasuk city friendly karena dia ringan, namun feedback terasa B aja.
Brakingnya sih cukup baik. Gak ada yang aneh-aneh.
Visibilitas yang dimiliki cukup baik. Baik didepan, samping atau belakang. Walaupun gua gak gitu yakin dengan posisi audio tweeters yang ada di pilar A.
Ada Eco Indicator yang notify gua kalau gua lagi Eco Driving (mengemudi hemat bahan bakar).
Overall, gua merasa masih banyak yang perlu diperbaiki Honda, yakni chassis rigidity, more millenials features, more reasonable price tag and better build quality.
My ratings:
Performance: 7/10
Handling: 7/10
Comfort: 6.7/10
Features: 6.5/10
Chassis: 6.6/10
My verdict:
Brio maybe a car designed for millenial souls. But sadly, lack of features, mediocre vibe, poor build quality, and the lack of wow factor makes it didn't feel millenial. At least, she handle the turn like the millenials.
Feel free to drop comments.
Thank you and drive for your life.
Komentar
Posting Komentar